Mengenal Rumah Sutera Alam di Bogor
Mengenal
Rumah Sutera Alam di Bogor
Rumah ulat sutra ini berada
di Jalan Ciapus Raya KM.8 No.100, Pasireurih, Tamansari, Bogor, Jawa Barat.
Tempat yang bagus untuk edukasi wisata ini cocok untuk menghabiskan waktu
bersama keluarga dan teman-teman.
Kali ini aku beserta
teman-teman kuliahku didampingi beberapa dosen berkesempatan untuk mengunjungi
tempat ini. Dan ternyata tempat nya sangat nyaman dengan pemandangan yang tak
kalah menajubkan untuk dinikmati.
Di rumah sutera alam ini,
terdapat budidaya ulat sutra dan juga perkebunan tanaman murbei. Dan tak hanya
itu, disini juga terdapat proses
pembuatan benang sutera hingga proses menjadi kain sutera yang indah dan mahal
itu. Semua diproses secara sederhana dan kainnya bahkan dibuat dengan mesin
tenun tradisional lho.
Sesampainya disana, kami di ajak berkeliling
didalamnya. Yang dipandu oleh pemandu lokal yang sudah disediakan oleh pihak
rumah sutera alam. Pertama-tama kami diajak ke lokasi perkebunan tanaman murbei
yang merupakan makanan utama ulat sutra itu sendiri.
Tanaman
Murbei
Tanaman murbei memiliki nama latin Morus SP.
Tanaman yang buah dan daunnya bisa dikonsumsi oleh manusia ini berasal dari
Cina. Ulat-ulat sutra hanya mau makan daun murbei. Pernah, ada yang mencoba
memberi makan daun-daunan yang lain, ternyata ulat sutra tidak mau. Mereka
hanya mau makan daun yang masih muda, sebab mengandung kadar air yang sangat
tinggi. Daun-daun murbei yang masih muda itu nanti dibersihkan, lalu
diiris-iris sampai cairannya keluar, baru ulat sutra yang masih kecil mau
makan.
Tamanan murbei sebenarnya
banyak jenisnya. Namun, yang bisa bertahan di Indonesia hanya sekitar lima
jenis saja akibat adaptasi iklim. Tanaman murbei yang bisa hidup di Indonesia
adalah tanaman murbei dari India (kanfa), Jepang (cathayana dan multicaulis),
dan Thailand (kunpay). Selain itu, ada pula yang tanaman murbei asli Indonesia
(lembang). Saat tumbuh di Indonesia, ada perbedaan bentuk dari tanaman murbei
tersebut. Misalnya multicaulis, kalau tumbuh di Jepang seharusnya bentuk daunnya
bulat, namun ketika tumbuh di Indonesia ujung daunnya meruncing.
Selain bagus buat ulat
sutra, ternyata daun murbei juga baik untuk manusia. Daun murbei bisa diolah
untuk dijadikan teh atau minuman herbal yang berkhasiat menyembuhkan beberapa
penyakit seperti, kolesterol, asam urat, darah tinggi, sembelit, diabetes, dan
beberapa jenis penyakit lainnya. Dan buahnya sendiri sering kita kenal dengan
buah murbei atau mulberry juga bisa
dikonsumsi. Selain rasanya yang manis dan bergizi memiliki banyak manfaat untuk
manusia, namun bisa juga diolah menjadi
selai, jeli, kue, teh, dan masih banyak lagi.
Namun sayang, ketika sampai
disana aku dan teman-teman harus kecewa karena saat itu belum musimnya untuk
mereka berbuah. Jadi, kami tidak bisa mencicipi secara langsung buah murbei itu
sendiri.
Ulat
sutra
Setelah puas kami melihat
perkebunan tanaman murbei, kami langsung diajak ke pembudidayaan ulat sutranya.
Di dalam ruangan yang tidak terlalu besar itu terdapat beberapa rak besar yang
berisi ratusan ribu atau bahkan jutaan ulat sutra yang sudah beranjak dewasa.
Dan saat itu, mereka semua sedang tidur cantik hehe..
Berikut sedikit informasi
tentang ulat sutra. Sejak ulat sutra menetas, ada lima fase dalam kehidupan
mereka:
Fase ke-1: bayi ulat sutra makan
empat kali dalam sehari, misalnya pukul 07.00, 11.00, 15.00, dan 19.00 selama
empat hari empat malam. Pada hari keempat pukul 12.00 siang ulat sutra enggak
mau makan. Mereka akan tidur selama seharian penuh.
Fase ke-2: pada hari kelima,
ulat sutra makan lagi dengan siklus seperti fase pertama, makan sebanyak 16
kali. Lalu, pada hari ke-8 tidur lagi seharian.
Fase ke-3: hari ke-9 makan
lagi seperti fase pertama dan kedua. Lalu, pada hari ke-12 tidur seharian.
Fase ke-4: hari ke-13 makan
lagi 16 kali seperti fase pertama, kedua, dan ketiga, lalu hari ke-16 tidur
lagi, namun kali ini lebih lama, sekitar 46-48 jam.
Fase ke-5: 10 hari 10 malam
mereka makan terus-menerus sampai akhirnya berhenti karena ulat sutra akan
membuat kepompong.
ulat sutra yang sedang tidur |
Ciri-ciri ulat yang akan
membuat kepompong antara lain:
·
Tubuh ulat sutra yang tadinya berwarna putih
akan menjadi seperti bening.
·
Mulutnya mengeluarkan cairan (feritin dan
febroid).
·
Kalau sudah begitu, maka kita bisa
menyediakan alat pengokonannya, nanti ulat sutra akan bersandar dan naik
sendiri seperti spiderman. Setelah memanjat dan bersandar di alat pengokonan,
ulat sutra akan membentuk kepompong. Biasanya butuh waktu tiga hari untuk
menjadi kepompong.Kepompong-kepompong
tersebut dibiarkan selama satu minggu di tempat pengokonan, baru dipanen.
Setelah melihat ulat-ulat
yang sedang tidur tadi, kita melanjutkan ke proses pembuatan benang. Disini nanti
nya akan melewati berbagai macam proses seperti merebus kepompong supaya zat
feritin (perekat/ lilin) hilang. Setelah direbus, kepompong-kepompong tersebut
didinginkan dalam air dingin sebentar baru siap dipintal menjadi benang.
mesin yang digunakan untuk pemintalan |
Proses pemintalannya sendiri
menggunakan mesin sederhana yang masih membutuhkan tenaga manusia untuk
pengerjaannya. Disana ada beberapa wanita yang siap memintal dan memastikan
bahwa benang yang dipintal sudah cukup dan bersih.
Lalu setelah menjadi benang,
kita diajak ke ruangan pembuatan kain sutera. Disini kita berkesempatan melihat
proses langsung penenunan kain sutera dengan mesin tenun tradisional. 10
kg kepompong akan menghasilkan 1 kg benang sutra. 1 kg benang sutra tersebut
akan menghasilkan 10 meter kain sutra. Entah
kenapa justru disini yang mengerjakan adalah para pria, sang pemandu mungkin
menjelaskan alasannya. Tapi mohon maaf karena saat itu saya sedang terpesona
dengan benda-benda yang ada disana, jadi tidak terlalu menyimak perkataan sang
pemandu hihi...
mesin tenun yang sedang digunakan |
kain hasil tenun |
Singkatnya, setelah puas
melihat-lihat kini giliran kami diajak ke galeri penjualan rumah alam sutera. Disana
tersedia berbagai macam jenis kerajinan tangan, minuman herbal dari daun
murbei, kain sutera, dan masih banyak lagi. Harga nya juga bervariasi dan
terjangkau.
Ya, itu dia sedikit berbagi pengalaman
berkunjung kerumah alam sutera yang benar-benar seru dan mengesankan. Tempat ini
juga menyediakan homestay yang nyaman dan sejuk loh! Bagi kalian yang ingin
menghabiskan waktu liburan sekaligus edukasi disini tempat yang recomended
banget pokoknya.
Sumber:
Kunjungi juga:
@uni_rezeti |
uni rezeti |
Komentar
Posting Komentar