Narman Si Pemuda Baduy
Melestarikan tradisi sukunya sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat Baduy. Seorang pemuda asli Baduy bernama Narman, berhasil menjadi penerima apresiasi Satu Indonesia Awards 2018. Bermula ketika Narman melihat adanya potensi dari kerajinan tangan yang menjadi salah satu kegiatan masyarakat. Bahkan sudah menjadi identitas masyarakat Baduy tersebut. Sayangnya, adat masyarakat yang terlalu mengisolasi diri dari dunia luar, termasuk terhadap kemajuan teknologi, menolak pembangunan sehingga tidak ada listrik di daerah mereka. Di Baduy, adat juga melarang anak-anak termasuk Narman, pergi ke sekolah.Tapi bukan berarti mereka tidak boleh belajar. Narman tetap diajari baca-tulis dan sedikit pengetahuan umum oleh orang tuanya. Meski tidak sekolah, Narman tak patah semangat untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Baduy dengan potensi yang dimiliki. Ia berupaya mengenalkan kerjinan tangan masyarakat adat yang bervariasi di setiap wilayah, seperti tenun, gelang,